Total Tayangan Halaman

Kamis, 14 April 2016

SDN KERATO SAMBUT KEGIATAN POLMAS DALAM RANGKA PENDIDIKAN KARAKTER SISWA

Salam Bhabinkamtibmas.....................................


Karakter tidak bisa diwariskan


Karakter tidak bisa dibeli atau ditukar


Membangun dan mengembangkan karakter merupakan 

proses yang TIDAK INSTAN

       Pendidikan karakter dalam teori sangat menjanjikan utnuk menjawab persoalan pendidikan di Indonesia. Namun dalam tataran praktik, seringkali terjadi bias dalam penerapannya.Pengertian karakter adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Adapun berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak”. Menurut Tadkiroatun Musfiroh (UNY, 2008), karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills). Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia.
        Karakter mulia berarti individu memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya, yang ditandai dengan nilai-nilai seperti reflektif, percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis, kreatif dan inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-hati, rela berkorban, pemberani, dapat dipercaya, jujur, menepati janji, adil, rendah hati, malu berbuat salah, pemaaf, berhati lembut, setia, bekerja keras, tekun, ulet/gigih, teliti, berinisiatif, berpikir positif, disiplin, antisipatif, inisiatif, visioner, bersahaja, bersemangat, dinamis, hemat/efisien, menghargai waktu, pengabdian/dedikatif, pengendalian diri, produktif, ramah, cinta keindahan (estetis), sportif, tabah, terbuka, tertib. Individu juga memiliki kesadaran untuk berbuat yang terbaik atau unggul, dan individu juga mampu bertindak sesuai potensi dan kesadarannya tersebut. Karakteristik adalah realisasi perkembangan positif sebagai individu (intelektual, emosional, sosial, etika, dan perilaku). 
       

 


Selaku bhabinkamtibmas Desa Kerato, dalam rangka pendidikan karakter masyarakat yang dimulai sejak dini membutuhkan kreativitas unik dan kekinian. Mewujudkan hal tersebut, selaku polmas Desa Kerato  menggandeng pihak sekolah dasar, membuat model sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Tetapi sebagai sebuah upaya, pendidikan karakter merupakan  program yang terukur pencapaiannya.

Bersama Kepala sekolah SDN Kerato, Darmatasia S.Pd   bekerjasama dalam  pembentukkan karakter bagi siswa SD melalui program polisi sekolah. Pendidikan karakter di sekolah, bertujuan untuk membentuk  pribadi anak, agar menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga   masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat  atau bangsa, secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentu, yang  banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat dan bangsanya. Hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di SDN Kerato adalah pedidikan nilai, yakni  pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka  membina kepribadian generasi muda.

Tujuan pembentukkan karakter siswa meliputi menambah wawasan siswa tentang aturan tata tertib lalu lintas serta aturan lainnya seperti larangan menggunakan narkoba dan bahan kimia berbahaya lainnya. Kegiatan ini melibatkan 30 siswa yang terdiri dari siswa kelas IV dan V, yang nantinya akan menjadi pelopor dalam keselamatan lalu lintas dan GARDA TERDEPAN dalam PENCEGAHAN NARKOBA di KALANGAN PELAJAR.

Kegiatan ini telah diterbitkan pada media massa lokal "Radar Sumbawa pada hari Jumat 15-4-2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar